
Api berkobar di komplek Batalyon Arhanudse 11/ BS, Minggu (9/10) pagi. Sedikitnya 10 rumah semi permanen (barak tamtama) ludes.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Api tiba-tiba berkobar di komplek Batalyon Arhanudse 11/ BS, Minggu (9/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Sontak para personil sedang melakukan aksi kerja bakti bersama warga sekitar, kocar-kacir.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sedikitnya 10 rumah semi permanen (barak tamtama) yang berada di dalam komplek batalyon Arhanudse 11/ BS, Jalan Bejo Muna, Kecamatan Binjai Timur itu, ludes dilalap si jago merah.
Pantauan di lokasi, kebakaran terlihat dari salah satu rumah semi permanen yang saat itu ditinggal oleh pemiliknya. Api kemudian dengan cepat menyebar bangunan barak asrama TNI yang terbuat dari bahan kayu ini.
Puluhan prajurit Arhanudse yang melihat kejadian tersebut langsung menyiram air menggunakan alat seadanya. Sayang, usaha itu tak berhasil. Api makin membesar hingga menghanguskan 10 barak Tamtama Arhanudse 11/ BS.
Setelah sekitar 15 menit, akhirnya 5 unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota Binjai dan 1 unit water canon milik Brimob Binjai turun ke lokasi. Dibantu prajurit Arhanudse 11/ BS, akhirnya tim pemadam berhasil memadamkan api, sejam kemudian.
Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani mengatakan, sedikitnya ada lima unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan untuk memadamkan api, diantaranya tiga mobil besar dan dua unit lagi mobil kecil.
“Lima unit kita turunkan untuk memadamkan api. Dibantu dengan prajurit TNI, akhirnya kita berhasil memadamkan api,” jelasnya.
Sementara, Danyon Arhanudse 11/BS, Letkol Arh Hermawansyah mengatakan, peristiwa terjadi saat personil sedang melakukan aksi kerja bakti bersama warga sekitar. “Saat itu kami sedang ada kerja bakti, jadi prajurit kebanyakan di luar batalyon. Begitu dengan kabar, kami langsung terjun ke lokasi memberikan bantuan untuk memadamkan api,” pungkasnya.
Untuk saat ini, masih kata Danyon Hermawansyah, pihaknya akan melakukan pendataan terhadap kerugian akibat peristiwa ini. Kemudian hasil pendataan akan diberikan ke panglima TNI untuk tindaklanjuti.
“Kita data dulu, dari hasil ini akan kita laporkan ke panglima dan akan segera kita perbaiki rumah yang jadi korban kebakaran ini,” katanya. Para korban sementara akan tinggal di mes sampai pembangunan selesai.
Informasi diperoleh, asal kobaran itu pertama sekali diketahui oleh Ibu Ema, anggota Persit KCK. Dia menjelaskan api berasal dari rumah Kopda Mujianto yang pada saat itu sedang ditinggal oleh pemiliknya untuk melihat kegiatan pelepasan Start Touring Moto Cross dalam rangka memperingati HUT Batalyon Arhanudse ke-50 di Mako Yon Arhanudse 11-BS.
Asal api diduga akibat korsleting listrik, dengan cepat membakar rumah dan merembet ke samping kiri dan kanan rumah asrama lainnya. Begitu mengetahui terjadinya kebakaran tersebut, para tetangga lainnya ikut berusaha untuk memadamkan api yang dengan cepat membakar 10 rumah yang berada di barak Tamtama itu. (bam/fad/yaa)
10 RUMAH YANG RUSAK AKIBAT KEBAKARAN:
– 7 rumah mengalami rusak berat :
1. Rumah praka agus. S
2. Rumah Kopda Mujianto
3. Rumah kosong (blm ada penghuninya).
4. Rumah Praka Aprianta
5. Rumah Praka Samsul
6. Rumah Praka Reza
7. Rumah Praka Budi
Tiga unit mengalami rusak ringan.