BEKERJA di luar negeri jadi impian sebagian besar lulusan perguruan tinggi. Namun hal ini tidak mudah karena harus profesional dan memenuhi standar internasional.
Kebahagiaan pun terpancar pada 175 alumni Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam dan Institut Deli Husada Deli Tua yang mampu memenuhi syarat tersebut hingga berhasil bekerja di Jepang, Arab Saudi dan Jerman.
Kebahagiaan semakin lengkap tatkala Gubsu H Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan menghadiri kegiatan pelepasan dan tepung tawar alumni dari dua perguruan tinggi terkemuka di Deliserdang tersebut sebelum berangkat ke luar negeri.
Hadir dalam pertemuan di Aula Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, Senin (5/6) tersebut, Konjen Jepang di Medan Takonai Susumu dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Sumut Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD.
Kemudian Rektor Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua/Ketua Yayasan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam Drs Johannes Sembiring MPd MKes, Rektor Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam Ns. Rahmad Gurusinga SKep MKep, Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumut Harold Harold Hamonangan dan undangan lainnya.
Drs Johannes Sembiring MPd MKes, rektor Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua yang juga ketua Yayasan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam mengungkapkan pengiriman alumni untuk bekerja diluar negeri merupakan program unggulan dari dua institut kesehatan.
Menurut rektor, dua institut kesehatan ini menyediakan tenaga kesehatan yang profesional yang bekerja baik pada tingkat regional hingga tembus tingkat internasional.
Program bekerja ke luar negeri ini sudah berlangsung sejak tahun 2008. Terutama ke Jepang yang telah mengirimkan sebanyak 586 alumni. Lalu pengiriman alumni bekerja ke luar negeri tersebut berkembang ke Arab Saudi dengan total 47 alumni.
Rektor menambahkan bahwa ke Jerman (10 alumni), Kuwait (4 alumni) serta ke Tiongkok, Singapura,
Australia, Belanda, Thailand dan Malaysia masing-masing negara tersebut telah menerima seorang alumni.
Pengiriman alumni bekerja ke luar negeri, menurut rektor, ikut berkontribusi menambah devisa negara melalui gaji yang diterima.
”Di Jepang bergaji Rp.18 juta hingga Rp.20 juta per bulan. Jerman bergaji Rp.34 juta hingga Rp.40 juta per bulan. Rata-rata bisa kirim ke keluarga Rp.8 juta hingga Rp.10 juta per bulan,” rinci Drs Johannes Sembiring MPd MKes.
Besarnya jumlah alumni yang bekerja di luar negeri dari dua perguruan tinggi dari Deliserdang tersebut, merupakan pengiriman tenaga kesehatan dari perguruan tinggi terbesar se-Indonesia.
Dibagian lain, Drs Johannes Sembiring MPd MKes mengutarakan bahwa pihaknya menerima kepercayaan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dikbud Ristek bahwa pada 29 Maret 2023 telah diterima izin pembukaan Fakultas Kedokteran di Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
”Ini merupakan suatu kebanggaan karena menjadi fakultas kedokteran satu-satunya di Deliserdang,” sebut tokoh pendidikan Sumut tersebut.
Johannes Sembiring pun berterima kasih atas dukungan Gubsu dan bupati Deliserdangpada pengembangan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam dan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
”Medistra telah mendidik 18.886 alumni dengan mahasiswa aktif berjumlah 5.227 orang. Mahasiswa aktif di Deli Husada berjumlah 5.385 orang,” katanya.
Gubsu H Edy Rahmayadi mengapresiasi keberhasilan alumni Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam dan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua bekerja ke luar negeri.
Gubernur pun berbagi pengalaman saat bersilaturahim dengan masyarakat di Jepang yang dikenal disiplin, tertib dan memperhatikan kesehatan.
Lansia Jepang berusia 86 tahun, kata Gubsu, bahkan masih ada yang terus produktif menjadi direktur perusahaan. Ia menambahkan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.
Untuk itu, ia meminta para alumni menunjukan kebolehan sebagai tenaga kesehatan pada masyarakat di negara tempat bekerja. Karenanya harus menyesuaikan diri termasuk dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. ”Baik budi di negara orang, taati semua aturan, jaga nama baik alumni kalian ini. Lebih luas lagi nama baik Sumatera Utara dan Indonesia,” pesan gubernur.
Edy Rahmayadi pun berterima kasih pada pimpinan kedua institut kesehatan. ”Saya senang diundang kemari. Selamat berjuang dan amalkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Kepala LLDikti Sumut juga berbagi pengalaman tinggal di luar negeri kepada para alumni. Ia pun mengingatkan alumni yang bekerja diluar negeri untuk tekun, disiplin dan segera menyesuaikan diri terutama dengan pola makanan.
Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD yakin dengan bekal pendidikan dan keterampilan dari Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam dan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua akan membawa kesuksesan dalam bekerja di luar negeri.
Sementara Konsul Jenderal Jepang di Medan Takonai Susumu mengapresiasi acara pelepasan dan tepung tawar bagi alumni yang bekerja di luar negeri. Ia pun telah tiga kali hadir dalam acara tersebut pada tiga tahun terakhir.
Ditegaskan dia, telah banyak perawat dari kedua institut kesehatan tersebut yang bekerja di Jepang. ”Ini merupakan kemajuan dan kebanggaan buat Institut Kesehatan Medistra dan Deli Husada karena masyarakat Jepang telah menilai alumni yang dihasilkan bekerja dengan baik,” katanya.
Konjen Jepang juga mengutarakan saat ini telah 65 tahun terjalin hubungan persahabatan Indonesia-Jepang. Kerja sama ketenagakerjaan pun terus dibenahi dan dikembangkan. Kerja sama ini dapat menyatukan hati dengan pengertian dan pemahaman budaya,” sebutnya. (dmp)